Facebook Badge

Thursday, July 22, 2010

Perempuan, tetaplah perempuan

Sepintar apa pun mereka, mereka tetaplah makhluk Tuhan yg terkontaminasi ide "happily ever after" dgn pasangan mereka, sehingga kadang-kadang mereka sendiri yang merusak hubungan manis yang sedang berjalan atau mengabaikan tanda-tanda lelaki yg ia kencani kurang baik untuk dia.

Saya belajar dari pengalaman kakak-kakak yg sudah menikah (bukan hanya menikah krn terpaksa dikejar dead line) dan menemukan serta ditemukan cinta sejati..

kadang-kadang sepintar apa pun perempuan, mereka menjadi bodoh karena (apa yg mereka pikir) cinta..mereka terlalu mencintai ide menikah ddengan atribut yang dimiliki si lelaki dan bukan mencintai lelaki yg sedang dalam hubungannya...

laki-laki yg mencintai kita, tdk akan membuat SIGN yg membingungkan kita,, petunjuknya sangat jelas dibaca...

laki-laki akan bergerak, jika ia yakin perempuan inilah yg dia cinta...

Kadang karena kita terbuai oleh euphoria cinta, kita bahkan melupakan atau pura-pura tidak melihat, tanda-tanda yang sebenarnya sangat jelas muncul dari lelaki yang kita cintai, bahwa sebenarnya dia sama sekali tidak mencintai kita. Barulah saat tanda-tanda itu semakin jelas, dan pihak lelaki memutuskan kita, kita baru sadar dan mulai menganalisa kejadian-kejadian yang harusnya sudah membuat kita sadar, dia bukan yang terbaik untuk kita.


saya suka ketawa dgn perempuan, yg belum apa-apa sudah keGRan berpikir terlalu jauh ke jenjang cinta. Mudah ditemui di Face Book. Contohnya, 6 bulan yg lalu saya agak fed up dgn seorang wanita muda yg di status FB nya selalu menulis kisah cinta dia dgn lelaki Perancis, lalu sangat sering posting berita/ event ttg pernikahan antar bangsa...Hingga saking muaknya, saya "hide" semua status dari perempuan ini.

baru sebulan kmrn saya iseng melihat profile dia, ternyata dia berhenti posting berita ttg pernikahan antar bangsa...ternyata dia sudah putus dan pacarnya yang sekarang adalah pria indonesia 100% asli, padahal perempuan ini sudah bergabung dengan grup srikandi (organisasi perempuan Indonesia yang menikah dengan pria beda bangsa)

Laki2 tetaplah laki2, dia akan senang jika semua ide (kencan, tunangan, menikah) keluar dari dia.. dan mereka akan ketakutan jika melihat si perempuan belum apa2 sudah membayangkan pernikahan..

jadi? kalau pun kita dalam suatu hubungan dengan lelaki yg menurut kita best candidate utk jadi suami, TAHAN DIRI gals untuk terlalu GR dan berpikiran terlalu cepat utk menikah (kecuali ide itu datang dari si lelaki)..


Tulisan ini untuk semua perempuan yg masih belum menemukan cinta sejatinya -baca : menikah dengan cinta sehatinya-- (termasuk saya tentunya ^0^)

Sari Musdar, penulis novel Cinderella in Paris