Facebook Badge
Monday, June 29, 2009
he's just not that into you, a guidance for girls about man
He’s just not that into you
Gals have you experienced this: a guy you crush on give some blur signs to you, or suddenly disappear from your life without prior notice, so you have to be tired of guessing does he have same feeling with you? No need to waste your time for jerk guys, recently I read a book written by a script writer of “Sex and the city” – Liz Tuccilo-- and a comedian – Greg Behrendt-- who also consultant of that script writer. The book my friend and I have read seems will be the Love Guide for Dummies J
The experience :
At an afternoon in July a friend of mine called me. First of all she told that she is still waiting a visa to perform her job in Numea as diplomatic staff of Indonesian government, but after that –this is the interesting story, as we quite often chat about, MEN—she told about her ex French boyfriend. This complicated guy really made her fed up. This confusing guy in some ways gives sign that he still loves her by calling her (underscore that guy lives in France) sending a birthday gift on her birthday, but then something that shocking her, he without any guilty feeling said that he will have a vacation with his girlfriend ! WHAT THE POINT ?
The Guides :
So gals here it comes the guides from the book, “He’s just not that in to you”.
These following signs show that a guy you met just not that into you :
1. A man doesn’t really like you if he never ask you date
They confess : “If we need you, we will seek” He will not let you guess since he wants to make sure that you are not frustrated and leave him. Men love hunting and chasing women. If a man asks you out, if a man is the person trying to get your attention, YOU, GALS, has the control.
2. He doesn’t / never call you : A guy sometimes say “I’m going to cal you”, but never make relationship with a guy who never keep his promise, no need wasting your time wait his call. Only give your phone number to guy who seriously want to meet you again.
3. Doesn’t want to make relationship with you : A guy who told he only want to be a friend or not ready to have relationship with you, not worth enough for you, leave this coward. Men are not different from women, they wish to be emotionally protected if a relationship go to next stage. They will express “I am your boyfriend” to a woman he likes.
An Oath in relationship for women :
a. No doubt
b. No vagueness
c. No one unknown
d. Nothing express unclearly
Try to know him best before make relationship with him.
4. Doesn’t want to touch you :
When a man likes you, he wants to give a physical touch to you
5. Has affair with other woman when he is with you
There is no good reason for an affair. Any kind of problems he should face to, do not give him right to begin a love affair. Don’t ask what mistake you ever did, an affair doesn’t happen just like that. Tell a lie, have affair, hide something is a contrary to action of a man who really loves you.
6. He wants to meet you when he drunk
7. After being together for long time, he still doesn’t want to marry you
Love heal commitment phobia. “A man who had ever in relationship with you and said he never wants to marry, not believe in marriage, or has problem with marriage, WILL UNQUESTIONABLY someday marry, but certainly not with you.”
Note this list:
a. Do you truly feel being loved
b. Do you certainly feel he is really committed with you?
c. Do you certainly feel he has doubt to build life with you?
If the answer : yes, yes, no, then continue your relationship with him.
“Don’t want to marry” and “don’t want to marry to me” is absolutely 2 different things. If both of you has different vision on marriage, is there anything else you have different vision with him? It’s about time to make those list !
8. He breaks relationship with you
In the event he dumps you, ALWAYS BE CLASSY, NEVER BE CRAZY.
Things must be done after separate from your ex boyfriend:
a. no need to meet him especially has dating,
b. no call
c. not being close friend
d. has own life. Get rid of him, erase him from your life, let him MISS you.
9. He disappears from your life.
If this happen, there is no mystery (never pose question why he leaves you or ask what is your mistake so he fade away), he leaves and NOT GOOD ENOUGH for you
10. he is married man
11. He is BASTARD who selfish, always get mad, totally weird
If a man truly loves someone he loves to do everything to make his girlfriend happy. Persons who love each other generally will try to do a good thing. In fact in some case there is a motivation to treat his life partner better and make his lover’s life better. All nice and mature men should try to love your family and your friends.
The last thing : Make your Own standard in relationship
1. I will not make relationship with a guy who not the FIRST person who ask me for going out
2. I will not make relationship with a guy who make me wait his call
3. I will not have date with a guy who not sure he really wants to have date with me
4. I will not have a date with a guy who make me feel not unwanted physically
5. I will not make relationship with a guy who afraid of talking about our future
6. I will not, in any kind of situation, spend my valuable time with a guy who ever dumped me
7. I will not have date with a married man
8. I will not have relationship with a man who obviously not a nice person, has tender heart, and full of love
Melihat Eropa lebih dekat (bag 04)

Melihat Eropa lebih dekat (bag 03)

Melihat Eropa lebih dekat (bag 02)
Amsterdam
. Sebenarnya kalau saya cukup pandai membaca peta tersebut, tidak perlu pusing-pusing untuk menemukan Youth Hostel yang saya tuju. Youth Hostel ini bahkan ada di tengah –tengah kota Amsterdam, dan bisa berjalan kaki sekitar 10 menit dari Central station, tapi karena saya belum mahir membaca peta dan kurang kenal kota ini, alhasil saya terpaksa naik metro dan merogoh uang 1,60 euro, mondar mandir di Jalan NZ Voorburgwal, kedinginan di tengah rinrik-rintik hujan dengan temperatur 9 derajat Celcius, serta mampir dulu di kedai kopi (Pie Applenya benar-benar enak dan tidak terlalu mahal, hanya 2 euro) di pojok Jalan NZ Voorburgwal tersebut.
Hari pertama sebenarnya rencana saya seperti layaknya turis yang pergi ke Belanda, adalah berkunjung ke Keukenhof untuk melihat hamparan warna-warni bunga tulip mekar yang terletak tidak jauh dari Delft yang menurut buku-buku panduan wisata Eropa adalah taman terindah di Eropa. Tetapi sayangnya menurut petugas wanita di Gedung Pusat Informasi Wisata Amsterdam Keukenhof sudah tutup tanggal 19 Mei. Untuk menutupi kekecewaan saya, saya memutuskan pergi ke Volendam (kampung nelayan di Belanda). Dengan mengantongi tiket pulang-pergi Ariva-waterland seharga 6 euro yang saya beli di VVV, saya naik bis Ariva nomor 118 yang parkir tidak jauh dari Central Amstermdam menuju Volendam. Volendam merupakan kota nelayan yang indah dengan penduduk mayoritas beragama Kristen yang taat.
Saya sampai di sana sekitar jam 10.00 pagi dan kebanyakan toko-toko / restaurant di sepanjang pantai itu tutup karena penduduk bergegas pergi ke Gereja untuk misa hari Minggu. Di antara toko-toko ini terdapat Studio Foto yang menawarkan turis mengabadikan kunjungan mereka ke Volendam dengan memakai baju tradisional Volendam. Sebenarnya Belanda mempunyai beberapa baju tradisional, tetapi mungkin yang paling terkenal dan menjadi ciri khas Belanda adalah baju daerah Volendam yang oleh pemerintah Belanda setelah baju ini menang pada lomba baju tradisional kemudian dijadikan trade mark belanda. Di depan /di etalase kaca semua studio memajang foto-foto orang terkenal yang pernah berpose di studio mereka, antara lain foto aktor atau olahragawan belanda dan Eropa, dan yang membanggakan, mungkin karena banyak turis asing dari Indonesia yang selalu mengunjungi daerah pinggiran pantai ini, mereka juga memamerkan banyak foto selebritis Indonesia (yang sempat saya ingat Marisa Haque, Tasya, Meli Manuhutu, Tamara Blezinsky, Rima Melati, bahkan ada juga mantan Presiden Gus Dur), kelihatannya cara promosi mereka cukup berhasil mengundang turis asal Indonesia, saat saya sedang berdiri di salah satu Studio foto, saya mendengar seorang wisatawan Indonesia yang berkeras dengan temannya hanya ingin difoto di Studio Gus Dur pernah berpose. Saya hanya senyum-senyum membayangkan mereka harus meneliti dengan seksama foto-foto ukuran 5 R untuk menemukan wajah Gus Dur dalam kemasan pakaian tradisional Volendam.
Sudah jauh ke Volendam rasanya ada yang kurang kalau tidak menyeberang ke Marken, pulau kecil perkampungan nelayan di seberang Volendam. Di depan loket penjualan tiket kapal ferry, dari jarak 5 meter saya sudah mendengar teriakan kakek dalam beberapa bahasa (Inggris, Italia, perancis, Spanyol, Jerman dan tentu saja Belanda) mengajak turis untuk naik ferry ke Marken. Kapal- Kapal Ferry yang menyeberangi kami ke Marken semuanya dimiliki dan dikelola oleh nelayan setempat dan anak-anak mereka. Di marken kita dapat mengunjungi toko-toko souvenir dan restaurant turun temurun yang sudah ada sejak seratus tahun yang lalu. Di sini kita juga bisa mencicipi hasil tangkapan nelayan, berupa ikan tuna, udang, kepiting dan lain-lain dengan harga berkisar 2 – 4 euro per satu porsi kecil.
Dari Marken setelah menelusuri jalan NZ Voorburgwal dari Amsterdam Centraal saya beristirahat sebentar di Dam Square. Beberapa turis remaja yang baru turun dari stasiun sibuk menarik kopernya dengan buku Lonely Planet : Europe di tangan. Di alun-alun ini semua turis menikmati sore hari yang cerah di musim semi beberapa orang sibuk mengambil foto diri dan foto gedung-gedung, Musium dan Gereja di sekitar Dam Square, beberapa orang asik memberi makan ratusan burung merpati dan sebagian lagi melihat aksi senirupawan yang berlagak seperti patung menggunakan baju Nostradamus menunggu orang – orang yang lalu lalang di Dam square memberikan koin 2 atau 5 euro. Mau foto berdampingan dengan Bono vokalis U2 atau Elvys Presley dengan biaya 17,5 euro ?
Di salah satu sisi Dam Squareberdiri tegak Museum Madame Tussaud yang sangat terkenal dengan patung lilin para selebritis dunia. Maka setelah berada dalam antrian yang cukup panjang, beberapa menit kemudian saya sibuk mengamati patung-patung para pemimpin dunia, ratu dan raja, dan para pesohor dunia lainnya dari kalangan seni, musik dan olahraga. Patung penyanyi Inggris Robin William George Clooney dan Bono (vokalis Grup Musik U2), Julia Robert, Lady Diana dan Elvys Presley cukup menyedot minat banyak pengunjung untuk berfoto bareng dengan gaya pengunjung yang tak kalah seru. Hanya saja sebelum bisa foto bareng dengan orang-orang terkenal tersebut, kita harus mengalami pengalaman seru.
Sebelum melihat patung-patung berwajah tampan dan cantik itu, di bagian awal terdapat bagian yang memaparkan sejarah berdirinya kota Amsterdam dengan suasana yang buram, gelap dan menakutkan, dan lebih menakutkan lagi ketika tiba-tiba muncul sosok lelaki besar dengan baju penuh bercak darah dan wajah yang menyeramkan mengaum keras sambil dengan tangannya yang berusaha menyentuh pengunjung. Spontan banyak pengunjung yang berteriak ketakutan, termasuk saya sambil berlari secepatnya meninggalkan ruangan tersebut. Rupanya atraksi tersebut adalah upaya pengelola museum untuk memberikan pengalaman yang berbeda kepada para pengunjungnya, selain juga ditunjukkan proses pembuatan patung lilin.
Keluar dari Madame Tussaud masih jam 18.30 dan langit Amsterdam di musim semi masih terang. Saya memutuskan untuk menyusuri jalan sekitar Amsterdam dengan berjalan kaki melalui Universitas Amsterdam terus ke area yang cukup terkenal di Amsterdam, Red Light (nama asli jalan ini adalah Nieuwendijk), semula sih saya ingin mengurungkan niat saya karena aura di sini agak “menakutkan” untuk orang sepolos saya, apalagi saat langkah saya mulai mendekati Red Light District dan melewati beberapa penjaga restaurant atau toko sex berbadan besar dengan jas panjang berpenampilan klimis ditambah makin mencekamkan karena pada saat saya ada di sana ada suara raungan mobil polisi. Wah, saya tadinya mau berbalik badan dan kembali ke tempat menginap melalui Unversitas Amsterdam dan Dam Square, tetapi saya pikir, daripada penasaran, saya tetap cuek ke sana. Cukup miris melewati pemandangan perempuan-perempuan muda dan cantik berpakaian minim yang dipajang di etalase kaca sepanjang gang di Red Light. Di toko –toko yang dikunjungi wisatawan di sekitar kawasan ini selain kaos bertuliskan Amsterdam, pernik-pernik lainnya (tas, topi dll) bertuliskan Amsterdam atau gambar daun ganja juga dijual dan tentunya ganja kering dan cannabis dengan berbagai macam kualitas dibungkus dalam plastic transparan. Bukan hal yang aneh melihat pemadat asik menghirup marijuana dengan bebasnya di jalan, pemerintah Belanda memang memberikan legalitas kepada mereka. What a country ! Selain itu di sini banyak sekali jasa piercing dan pembuatan tattoo.
Keesokan harinya saya memutuskan untuk memenuhi obsesi saya lainnya, menikmati lukisan salah satu pelukis idola saya, penganut aliran impressionisme – lebih tepatnya sih aliran pointilisme—van Gogh. Saya ingat betul saya begitu kagum dengan lukisan pelukis yang bernama lengkap Vincent van Gogh, ketika pertama kali saya mengenalnya dari pelajaran Seni Rupa di bangku SMP. Karena letaknya cukup jauh dari Dam Square, saya harus naik subway untuk ke sana . Ternyata benar juga saran pegawai di Pusat Informasi Pariwisata kemarin, jauh lebih baik kalau saya sudah membeli tiket masuk di sana sehingga tidak perlu menunggu dalam antrian yang sangat panjang di depan Museum Van Gogh. Saya berada dalam antrian pengunjung dengan tiket masuk yang tidak terlalu panjang, sedangkan di sisi saya antrian untuk mereka yang membeli tiket masuk di Musium.
Tepat jam 10 pintu masuk museum dibuka, para penjaga keamanan dengan seragam warna hijau mencolok dan petugas berseragam jas hitam di dalam museum sudah siap siaga dengan handi talkienya. Penjagaan keamanan di museum ini sangat ketat, setelah melewati pemeriksaan di pintu masuk, tas atau jaket harus dititipkan di tempat penitipan yang dijaga remaja-remaja setempat, untuk mengabadikan lukisan-lukisan Van Gogh pun dilarang keras, kalau tidak petugas berseragam jas hitam akan menegur kita.
Saya kagum dengan Vincent van Gogh Foundation yang mengelola museum ini dengan professional, termasuk pula penyajian koleksi lukisan yang sangat menarik. Hal ini mungkin terjadi karena mereka juga bekerja sama dengan sebuah Bank besar di Belanda untuk mendanai program mereka. Seandainya pemerintah Indonesia bisa melakukan hal yang sama, menarik minat wisatawan dan penduduk Indonesia untuk mengunjungi museum… Pengelola memamerkan lukisan dalam beberapa dekade kehidupan Van Gogh, dengan menampilkan tulisan rentetan kehidupan Van Gogh sejak ia kecil, sekolah di Seminari hingga ia beralih memulai karirnya sebagai pelukis dengan bekerja sebagai pemula di beberapa kantor di Belgia dan Perancis.
Ingin mengetahui perjalanan hidup dan karya-karya Van Gogh? Ada satu ruangan khusus yang berisi banyak buku, dan juga kalau kita lelah berkeliling gedung dan menaiki anak tangga gedung yang berlantai 4 ini, kita bisa melihat koleksi museum di Komputer yang disediakan di ruangan ini. Di ruangan ini pula kita diajarkan cara membuat lukisan seperti yang dilakukan Van Gogh, misalnya dijelaskan bagaimana dan bahan untuk membuat dasar kanvas sebelum memulai membuat lukisan, perbedaan lukisan Van Gogh dengan lukisan pelukis aliran Pointilisme di era yang sama dengannya. Keluar dari pintu keluar, terdapat toko souvenir yang menjual post card, buku, pembatas buku dan bahkan poster berukuran besar reproduksi lukisan Van Gogh.
Melihat Eropa lebih dekat (bag 01)

menerima saya apa adanya
Kalimat ini sering diucapkan orang ketika ditanya apa kriteria calon pasangan hidup, jawaban persisnya bisa bervariasi, namun pada intinya kalima yang meluncur dari mulut seperti sesuatu yg lumrah dan sudah dihapal lidah adalah, "sebenernya sih ga susah-susah, saya cuma mencari orang yang menerima saya apa adanya, itu aja kok."
Saya termasuk orang yang juga mempunyai jawaban standar seperti itu ketika ada orang yang iseng bertanya, kenapa juga saya masih belum kirim-kirim undangan dan pasang tenda biru (halah kok dessy ratnasari banget yak ^_^)..keliatannya simple dan sangat berbudi luhur..."menerima saya apa adanya"
Tapi stelah saya pikir-pikir, "menerima saya apa adanya" itu menjadi kriteria yang menyulitkan juga.
contoh nyatanya, sudah beberapa tahun ini saya berhubungan atau sekedar dating dengan beberapa lelaki, dan karena kriteria yg keliatannya gampang tadi, "menerima saya apa adanya", jadi nya malah menyebabkan saya kehilagan energi jika ternyata, setelah dating beberapa kali atau berada dalam hubungan serius dengan lawan jenis, saya tahu orang ini tidak akan bisa menerima saya apa adanya, dan begitu juga saya tidak bisa menerima dia apa adanya.
Ditambah rumit lagi, karena ingin selamat dunia akhirat, saya tentunya ingin mempunyai calon pasangan hidup yang beragama sama, selain karena hal itu diatur di KItab SUci agama saya, saya pikir saya tidak ingin bermasalah ketika membesarkan anak kelak, harus ada 1 visi dan mis yang sama, dan anak tidakk boleh bingung mau pilih agama mana yang tidak membuat orang tuanya sedih.
Nah, masalahnya, selama ini banyak lelaki yang mendekati saya justru berlatar belakang agama yang beda. Sekarang justru lebih parah, karena saya berada di negara non muslim, negara sekuler.
setiap kali saya dating, semuanya berjalan dengan lancar, hingga sampai pada pembicaraan agama (waddaw, kenapa baru dating bbrp kali, malah dating pertama mereka sudah ribut bertanya agama saya??) saya lihat ada reaksi "bagaimana gitu" (hehhe) di mata mereka, reaksi kaget dan kecewa yg sempat tertangkap mata saya di mata lawan bicara saya walopun reaksi itu berjalan cukup singkat hanya 1 detik....
Itu masalah yang mendasar, agama. Masalah lainnya misalanya saya lihat kebiasaan dari si lelaki yang tidak saya sukai, saya sudah ill feel...
Ya Tuhan...ternyata hal ini mengajarkan saya, jangan asal ngomong, "menerima saya apa adanya"
Mungkin juga kalau saya belum menemukan si belahan jiwa, sifat saya --yg tentunya saya mengkambinghitamkan zodiak saya, Virgo-- yang perfeksionis ini turut membawa andil.
Saya sendiri belum membuka diri dan kurang sabar untuk melihat sisi-sisi lain yang bagus dari dia (karena entah kenapa, saya merasa "sangat tertekan" secara sosial karena belum menikah dan bertemu 1 orang di bumi ini yang benar-benar mencintai saya?), atau dia juga kurang sabar dan kurang berusaha untuk memperlihatkan sisi-sisi dia yang mungkin nantinya menarik di mata hati saya??
Saya sadar, karakter saya yang unik, sebenarnya sih kata kaka-kakak saya cenderung aneh, tentunya membutuhkan lelaki yang benar-benar pengertian yang lebih mature dari saya untuk bisa sabar dan berani berkata, "Sari, saya menerima kamu apa adanya"
Atau memang belum waktunya saja saya menemukan si belahan jiwa sehingga kedua belah pihak belum bisa tokcer langsung bisa memutuskan, saya bisa menerima dia apa adanya?
suka duka lajang kota usia tigapuluh tahunan
Saya baru nyadar, stelah secara ngga sengaja chatting sama beberapa teman seumuran (30 -35) yang masih berusaha untuk mendapatkan cinta sejati alias masih single (jomblo/ sedang dalam proses dating/ sedang dalam relationship), ternyata banyak teman-teman senasib saya yang mulai was was dan tidak comfort dengan keadaan masih single ini.
Dan ternyata, masalah ini tidak dialami oleh perempuan saja, tetapi teman saya yang laki-laki pun akhirnya karena merasa senasib spenderitaan (waddaw kasian banget ya kaum single ini sampe saya sebut sependeritaan) yang dulunya ga pernah curhat masalah pribadi, tiba-tiba mengucur dari mulut dia oops tiba-tiba lancar menulis curhatannya sebagai lelaki single..
Kadang-kadang juga sempat mikir, hey guys, both of us have same problem, yang cewek ngeluh susah banget dapat Mr Right, yang cowok juga ngeluh kok nyari cewek yg bener-bener click susah ya? kenapa kalian ga kontak dan langsung jadian?? hehehehehe masalahnya, cari orang yg bener-bener click itu susah-susah gampang, antara kita harus berusaha keep looking dan nunggu juga Tuhan bekerja dalam usaha kita itu..jadi emang harus sabar dan ga putus asa..
Cita-cita luhurnya sih, bener-bener nemuin orang yang bener-bener kita cintai dan dia juga mencintai kita serta karena hubungan itu kita bahagia dan bermuara ke pernikahan. Tapi dari hasil curhatan kita para single 30's di jakarta, kadang-kadang dalam proses pencarian dan usaha ke arah cita-cita luhur tersebut, sering kali kita jadi sedikit "capek hati" dan BT.
Mungkin hal ini ngga dialami teman-teman lajangg 30's di negara lain. Buat saya dan para teman-teman pejuang cinta sejati, saat memasuki usia 30 ke atas dan masih lajang, semakin umur bertambah, semakin besar tekanan yang kita dapatkan dari orang-orang di sekitar kita.
Seperti pertanyaan, yang mungkin timbul dari kebiasaan basa-basi orang Indonesia, "kok masih single? apa sih yang dicari? terlalu pemilih ya? atau ada yang parah lagi bilang, KOk belum laku2 GUBRAX.. kalo kita nya dalam keadaan mental bagus, dan suasana hati bagus, paling dijawab dengan bcandaan...Tapi kadang-kadang ada aja orang yang usil dan kurang peka, tetap aja ngulik-ngulik sperti polis mengintrogasi penjahat, dengan pertanyaan kapan kirim undangan, kenapa belum> kenapa dengan cowok/ cewek kamu si X? bla bla bla bla bla....
Kejadian yang bikin BT, ketika seorang ex sahabat usia 30 an sebut saja V, yg sedang mengejar co idamannya hingga pergi ke negara Swedia menyuruh 2 temannya (yang saya kenal di satu kelas CCF) mengulik2 informasi ttg kisah cinta saya dan updatenya. hari pertama temannya Yn bertanya, "woi, di australia ya, temu banyak bule doong, kapan kirim undangan.." Saya jawab dengan becandaan, dia ngga puas, trus ngulik2...saya cuekkin.. besoknya muncul lagi dengan pertanyaan sama, "kapan nih kirim undangan" karena ngga puas dengan jawaban ngawur saya kmrn..Saya bilang aja. "besok lagi lu tanya kapan kirim undangan gue kasih payung deh hehehee, ntar klo gue kirim undangan, lu mesti kasih angpaw yg paling besar yak? nanya2 mulu kayak polisi...wanna know aja" hihihi itu hanya salah satu contoh orang usil, yang lainnya sih banyak, drpd capek hati nanggapin orang2 usil, akhirnya saya putusin ignore mereka.
Saya dan teman-teman saya yg curhat ini tidak mau terjebak dengan tekanan tersebut, married bukan ajang kompetisi siapa yang duluan, atau karena tidak tahan dengan tekanan sosial tersebut, maka kita asal nikah dengan orang yg mungkin bukan terbaik buat kita..KIta ingin merasakan perasaan indahnya cinta dan finally setelah melewati sgala macam perjuangan, perasaan senang saat jadian, sedih saat putus, akhirnya berbuah manis, dengan kesabaran kita, menemukan the right one, perasaan bahwa akhirnya kita menemukan orang yang benar-benar mencintai kita, orang yang ditakdirkan menjadi pasangan kita, meski tentunya setelah itu life not always happy ending story....stelah bertemu dengan si belahan jiwa ini, kita tetap harus berusaha agar pernikahan bisa berlangsung, agar cinta tetap terpelihara setelah pernikahan (tapi ini target kedua, target utama adalah menemukan cinta sejati)
Tidakkah orang- orang yang perhatian atau pun usil itu mencoba peka ? sedkitinya tenggang rasa? bagaimana jika mereka dalam posisi kita? umur 30an dan belum menemukan cinta sejati/ pasangan hidup?
bagaimana rasanya jika kita si single 30's ini sudah berusaha untuk menemukan cinta sejati, baik dating dengan bbrp orang, dan juga usaha doa, tetapi belum menemukan yang cocok? Bukannya membiarkan kita berusaha dan tetap enjpy dalam hubungan yang sedang dibina, tetapii kadang-kadang malah bertanya kepada kita yang seakan-akan agak menuduh, something wrong with us cause we are still single at our 30's age??? parahnya ada teman yang komentar, lu sebenarnya manis juga ya..cuma kenapa belum laku2 oh help me, emang kita ini barang dagangan laku? hahaha
Beruntunglah mereka yang ada di negara maju, seperti kata kakak saya, di Perancis, nikah atau tidak nikah adalah THEIR OWN CHOICE. Orang tidak akan usil, usia kita 30an dan kita ngga nikah. Bukannya saya mau sok modern dan ingin mencontoh mereka. Tetapi mungkin, kalau orang-orang tidak usil, kita bisa benar -benar fokus pada HUBUNGAN itu sendiri dan bukannya fokus pada PERNIKAHAN saja. Kita ingin kita akhirnya menikah, setelah menikmati dan yakin orang inilah yang terbaik, bukan menikah karena dead line atau desakan dari lingkungan sekitar, anda tidak mau bukan senasib dengan artis cici paramida :-)
Bingung dengan prosesi pernikahan adat jawa? intip software LoroBlonyo


Subscribe to:
Posts (Atom)