Facebook Badge

Friday, March 19, 2010

cinderella in paris, novel untuk para hapy single

AVAILABLE at GRAMEDIA book stores in all big cities in Indonesia as of April 2010 TEBAL : 305 halaman penerbit : Human Books Distributor : Gramedia Pustaka Utama Penasaran seperti apa sih isi buku "Cinderella in Paris" yang bisa teman-teman dapati di toko-toko buku Gramedia mulai akhir Maret 2010 Ini aku kasih contekan sinopsisnya ya : Indonesian version : SINOPSIS CINDERELLA IN PARIS *Sepenggal kisah si pejuang cinta* Cerita ini bukanlah cerita Cinderella biasa. Ini kisah sepenggal kehidupan seorang perempuan yang beralih ke masa dewasa dalam usaha pencapaian kebahagiaan. Di usianya yang menginjak dua puluh delapan tahun, Saras Ratiban baru menyadari status single ternyata kurang menguntungkan di masyarakat Indonesia. Takut dicap perawan tua, Saras berusaha dengan segala cara, baik cara yang masuk akal yang ia pelajari dari majalah-majalah wanita maupun cara-cara yang di luar nalarnya sebagai perempuan yang selalu berpikir logis. Tiga tahun setelah usahanya yang cukup gigih tetapi tanpa ada tanda-tanda keberhasilan, dia berada dalam puncak kejenuhan. Saras memutuskan untuk memulai perjalanan sebagai backpacker ke Eropa bersama sahabat yang baru dikenalnya. Perjalanan itu benar-benar intermezzo dalam hidupnya yang menyenangkan dan penuh petualangan, setidaknya sebelum sahabatnya Vanny berubah menjadi frenemy, teman tapi musuh. Di tengah kesedihan karena dikhianati seseorang yang selama setahun menjadi tempat curhatnya itu, secara tidak sengaja saat berusaha menghindar dari kejaran pelukis jalanan di Montmartre, dia melakukan tindakan nekat yang membuatnya bertemu dengan seseorang lelaki yang berhasil mencuri hatinya. Apakah setelah kisah cinta yang berliku-liku dan perjalanannya ke berbagai tempat Saras berhasil melewati tekanan sosial masyarakat Indonesia dan menemukan cinta sejatinya? "Udah baca, asik banget!! Kita semua dalam beberapa titik di kehidupan ini merasakan hal yg sama. So, sangat involve bgt jdnya pas membaca hehe" Rudi Soedjarwo, indonesian-film-director (Ada apa dengan cinta) Sari Musdar's novel, Cinderella in Paris, has all the makings of a twenty-first century romantic comedy. It may become just another charming story about Paris, delighting the readers of Indonesia. Yet it may go farther, seeping deep into the mythic fabric of our literary history, enchanting readers for centuries to come, just like the first tales of the brave "Cendrillon"—little "Cinderella." Roman Payne, Novelis Perancis, pengarang beberapa novel antara lain "Rooftop Soliloquy" dan "Hope and Despair" info lebih lanjut gabung di grup "CINDERELLA IN PARIS" di face book

Tuesday, December 8, 2009

PANDUAN WISATA ALA BACKPACKER (UNTUK PEMULA)

Apa isi Buku Panduan ini? Buku ini memang dikhususkan untuk mereka yang ingin menjelajah Eropa dengan dana terbatas dan merancang perjalanan sendiri atau berwisata ala backpacker pemula, artinya mereka belum pernah melancong sendiri ke Eropa. Edisi pertama buku “Panduan Wisata ala Backpacker” ini akan membahas tempat-tempat wisata terkenal di BENELUX (Belgia, Netherlands dan Luxembourg) plus Perancis (Paris dan Nice) dan Trier (Jerman). Paris dan Trier dimasukkan karena kedua kota itu relatif cukup dekat ke BENELUX. Saya masukkan Trier di sini karena jika anda benar-benar dibatasi dana dan waktu, tetapi anda ingin melihat peninggalan kejayaan Kekaisaran Roma, anda tidak perlu jauh-jauh ke Italia di selatan Eropa. Di jaman Kekaisaran Romawi, Trier mempunyai julukan “Roma Seconda” karena enam kaisarnya pernah tinggal di kota ini. Semua bangunan di Trier hampir sama dengan bangunan yang ada di Roma (gereja Cathedral/ Gothic, amphitheater, gedung pemandian ala Romawi, dan jembatan Romawi) Informasi apa yang bisa anda dapatkan dari buku ini? Untuk setiap kota saya sajikan informasi : 1. alat transportasi untuk mencapai kota tujuan anda dengan moda apa pun anda mencapai negara tersebut 2. transportasi terbaik untuk berjalan-jalan selama berada di kota 3. cuaca 4. informasi penting (pusat informasi turis, bahasa, mata uang, perbedaan waktu, kantor pos, kode area, dan kedutaan Indonesia). Tempat pertama yang harus anda kunjungi adalah pusat informasi turis untuk mengetahui kegiatan saat itu, informasi pemebelian tiket masuk dan transportasi. Anda bisa update itinerary yang sudah anda rancang jauh-jauh hari dengan informasi yang anda dapatkan dari petugas di informasi turis. 5. tips wisata hemat (tempat makan, museum/ atraksi gratis, hemat tiket transportasi) 6. tempat-tempat yang wajib untuk dikunjungi (rekomendasi, pilihan ada pada anda) 7. tempat belanja 8. Event / Atraksi tahunan (banyak kegiatan diadakan tanpa harus membuat anda mengeluarkan uang) 9. Tempat hiburan malam 10. Contoh kegiatan jika anda hanya punya waktu satu hari di kota yang anda kunjungi 11. Warung Internet (walaupun hampir semua hostel di Eropa mempunyai fasilitas 2 komputer dengan koneksi internet dengan tarif 2 euro per 30 menit atau wifi di lobbynya, tetapi jika dalam keadaan darurat saat anda sedang berjalan-jalan membutuhkan internet, anda bisa datang ke cafĂ© internet) 12. Hostel : Saya hanya menulis hostel yang direkomendasikan. Untuk selengkapnya anda bisa lihat di http://www.hostelworld.com atau http://www.hostelbookers.com) Dan yang terlebih penting di bagian pertama saya selipkan informasi bagaimana mengurus visa schengen dan dokumen perlengkapannya. Karena dari pengalaman yang saya ketahui di milis, banyak teman-teman yang gagal mendapatkan Visa Schengen. Maka saya pikir sangat penting untuk memberikan informasi tersebut, sehingga anda benar-benar mempersiapkan diri dengan baik agar perjalanan anda tidak terhambat hanya karena urusan Visa. Akhirnya, saya berharap buku kecil dan sederhana ini dapat membantu teman-teman merancang perjalanan dan itinerary serta budget untuk mengintip kota-kota di BENELUX dan tetangganya. Jika ada hal yang belum ditulis di sini, anda masih bisa improvisasi dengan informasi gratis yang anda dapatkan di Pusat informasi Turis di kota yang anda tuju. JIka anda tertarik untuk mendapatkan copy , silakan kontak smusdar@hotmail.com Subyek : panduan backpacker harga : 25.000 belum termasuk ongkos kirim

Trier, Roma Kedua di utara Eropa

oleh : Sari Musdar, backpacker & HRD professional Jika anda berkesempatan berwisata ke Paris dan ingin melihat sisa-sisa budaya Romawi kuno tetapi anda tidak ada waktu ataupun dana lebih untuk pergi ke Italia, Trier adalah jawabannya! Kota tertua di Jerman yang menjadi salah satu obyek wisata Jerman selain Berlin dan Frankfurt ini, sebenarnya terletak dekat Luxembourg, tetapi jika anda sedang berada di Paris, anda dapat naik kereta TGV selama empat setengah jam dengan biaya sektar 20 euro. Tetapi jika anda tidak tertarik untuk mengetahui arsitektur di jaman Romawi pun, masih ada satu alasan mengapa anda harus menyempatkan diri melongok ke Trier. Anda pasti tahu Karl Marx bukan? Nah jika anda penasaran seperti apakah negara tempat pengusung aliran Marxisme itu lahir, datanglah ke Trier. Kota cantik di ujung barat daya Jerman ini pun pernah dilirik panitia penyelenggara F1 untuk menjadi salah tuan rumah perlombaan balap mobil bergengsi tersebut di awal tahun 2000. Saat mengadakan Euro-trip di musim panas tahun 2006, terus terang, Trier tidak ada dalam daftar itinerary saya. Mendengar namanya saja saya belum pernah. Kebetulan setelah saya mengunjungi Paris, saya sempat ke Luxembourg. Petugas di pusat informasi Luxembourg menyarankan saya untuk mengunjungi kota Trier. Trier hanya berjarak 15 kilometer dari Stasiun Luxembourg yang dapat dicapai dengan kereta selama 40 menit. Perjalanan 40 menit dengan kereta Luxembourg-Trier, serasa perjalanan dengan mesin waktu yang berhasil menembus lorong waktu sepanjang ribuan tahun dan melemparkan saya ke masa kejayaan Kekaisaran Romawi di Jerman. Sepanjang perjalanan dari balik kaca kereta, anda dapat menikmati pemandangan desa Eropa yang indah. Situs peninggalan budaya Romawi kuno di kota ini membuat Trier seperti museum hidup yang terus abadi tak tergerus gelombang waktu selama beratus-ratus tahun. Saya menduga, saat Trebeta menemukan kota ini pertama kali dua ribu tahun silam, raja bangsa Assyria itu langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Trier bagaikan gadis putih cantik berpipi segar montok kemerahan seperti lukisan-lukisan abad pertengahan. Lembah subur yang terletak di sebelah kiri aliran sungai Moselle ini memanjakan penduduknya dengan kekayaan alami hutan, tanah yang subur dan kebun anggur Mosel. Trier mempunyai luas dua kali lebih lapang dari Jakarta tetapi hanya didiami oleh penduduk yang hanya 1 % dari jumlah penduduk Jakarta. Penduduk Trier mempunyai dialek yang berbeda dengan orang Jerman pada umumnya. Secara budaya, Trier memang lebih dekat ke negara tetangganya, Luxembourg. Ada tiga bahasa yang digunakan di kota kecil ini, Luxembourgish (bahasa asli Luxembourg), Perancis (karena di abada 18 dan 19 pernah diduduki Napoloen Bonaparte), dan Jerman. Jika anda tidak berkesempatan mendengar ketiga bahasa itu diucapkan oleh penduduk setempat, setidaknya anda bisa mengetahui dari tulisan di kartu pos yang dijual di pusat informasi turis. Hampir semua kartu pos menuliskan keterangan foto pada kartu dengan tiga bahasa tersebut. Keluar dari stasiun kereta, setelah berjalan kaki selama 8 menit bangunan pertama yang kita lihat adalah Porta Nigra (Porta = Gapura, Nigra= Hitam). Gapura ini dulunya adalah bagian dari dinding kota empat tingkat (seperti dinding raksasa di China) yang mengelilingi kota Trier dan masih tampak gagah menantang jaman selama belasan abad. Nasibnya jauh lebih baik dari pemandian Taman Sari di Yogyakarta yang sudah tidak jelas bentuknya. Berjalan lima menit dari gapura hitam terdapat rumah kecil yang dijadikan Tourist information (An der Porta Nigra, D-54290 Trier telp 49-651-978080) di mana pengunjung dapat menemukan materi dan informasi wisata dalam bahasa Inggris. Seperti ingin menghalau kesan suram yang ditunjukkan Porta Nigra, tak jauh dari gapura raksasa berwarna hitam itu orang Romawi menghiasi kota Trier dengan bangunan berwarna pink cerah, Palace of Trier. Istana pink tempat kaisar roma tinggal ini dikelilingi taman bunga dengan patung-patung Romawi. Sejak kota ini diduduki oleh Kaisar Augustus dari Romawi, Trier mempunyai nama latin Augusta Trevorerum dan julukan “Roma Seconda” (Roma Kedua). Roma Seconda pernah menjadi ibukota Kekaisaran Romawi Barat. Bahkan Kekaisaran Constantin pernah berdiam di Trier selama beberapa tahun dan mendirikan gereja St Peter Cathedral. Selain melihat sisa-sisa kejayaan budaya Romawi kuno dan keindahan alam Trier, kita dapat juga melakukan wisata kuliner masakan Franco-German serta melihat festival ‘Altstadtfest’ di musim panas dan Festival natal di musim dingin. Festival ‘Altstadtfest’ adalah kegiatan tahunan dimana semua penduduk kota tumpah ruah pada satu pesta besar dengan hiburan langsung, makanan lokal, minuman anggur dan beer. Tetapi jika anda menyukai suasana Natal, waktu terbaik datang ke sini adalah di bulan Desember, karena Trier menjadi tuan rumah pasar natal terbaik di Eropa. Berikut adalah tempat-tempat yang layak untuk dikunjungi untuk melihat kebesaran budaya Romawi kuno di Trier : 1. Porta Nigra, dibangun sekitar tahun 180 dimana pada saat itu kekaisaran romawi banyak mendirikan bangunan menggunakan bebatuan besar bergaya baroque atau gothic, merupakan pagar terbesar peninggalan sejarah Romawi kuno di utara pegunungan alps dan ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. 2. Hauptmarkt (Pasar Utama) adalah pusat kota Trier selama 2000 tahun. Di mana terdapat Market Cross, air mancur St peter serta Gereja St Gangolf. 3. Dom/ gereja St Peter Cathedral adalah gereja terbesar yang dibangun pada abad 4, berjarak 100 meter dari Hauptmarkt. 4. Pemandian Romawi. Trier mempunyai 3 pemandian umum yang sangat luas, Pemandian di sini adalah pemandian terbesar diluar Roma, Italia. 5. Amphitheatre : sisa-sisa jejak arena Romawi untuk pertandingan gladiator dan binatang, dibangun tahun 100 M yang dapat menampung sekitar 20.000 penonton. 6. Spielzeugmuseum trier (museum boneka). Di sini kita dapat melihat boneka pada abad 18 dan 19 terutama boneka kayu pada 300 tahun lampau. 7. Gerja St Gangolf, dibangun pada abad 12. Terletak di kawasan Hauptmarkt, gereja ini dari tampak luar tidak terlihat hanya gapura kecil bergaya Gothic yang terlihat menjorok ke depan bersama kedai-kedai dan toko-toko. 8. Jembatan Romawi (Romerbrucke) yang dibangun tahun 144-152. 9. Liebfrauenkirche (Gerja Santa Maria), merupakan gereja gothic pertama di Jerman 10. Rheinisches landesmuseum : terletak di dekat pemandian imperial, dimana pengunjung dapat mengetahui perkembangan sejarah jaman tengah, romawi dan Kristen. 11. University Graduation hall (promotionsaula) yang dulunya adalah Sekolah Jesuit (Seminari) dimana Karl Marx pernah bersekolah di sana. Jika waktu anda tidak banyak, satu hari cukup untuk melihat obyek wisata yang anda sukai untuk sejenak merasakan kejayaan bangsa Romawi. Tetapi jika ada waktu luang, tidak ada salahnya mengunjungi kota terdekat, Konz, untuk melihat museum terbuka di Roscheider Hof, yang menyajikan bagaimana penduduk di kawasan Moselle hidup 200 tahun lalu, Luxembourg untuk melihat kota tua Grund dan keindahan alam Ardennes atau Frankfurt yang berjarak 110 km.

Saturday, October 3, 2009

My first Novel, "Cinderella in Paris"

Actually I never intended to make this novel before. Ten months ago there is an editor from MASMedia in Centre Java interested with my article "Backpack to Europe" (in bahasa) http://www.gagasmedia.com/pariwisata/penulis/jalan-jalan-murah-ke-eropa-jadi-backpacker-yuk-2.html#comments He then asked me to write a non fiction-book tells about single-30s-women live at big cities in Indonesia which he promised will be published but his employer where he works. Unfortunately there was an accident at my lap top, at that time I stayed at my sister's house in Melbourne, and I forgot to save my work (the book's draft) at USB. Voila, I informed that to that editor, but seems he didnt believe with my reason to ask more time for the deadline. In short, while I am back to Jakarta, Indonesia, I try to continue write the book, but suddenly I change my mind, "what I dont try to write a novel" This novel 80 % based on my true story and my best-female-frieds' story so I dont need much time to finish it, it only takes 2 months!! So what is the novel try to tell you? this is not only chicklit, this is not only a physical journey of the person in this novel to Europe, Australia, meet local guys there, this is also about spiritual journey of the person to see not only about love, but also destiny and life it is. My vision is all the 30s single-girls who read this novel will felt being entertained and also stand up for facing the life, grab love that comes to them.. and for many indonesian people to stop burden us with that social pressure, stop judging us, stop labelling us as unpretty or any bad label.. Love is God's gift Love is wonderful and true love will come when you stop looking on it until he comes in front of you E-book version of this novel can be downloaded at http://www.ziddu.com/download/6755795/CinderellainParis.pdf.html

perjalanan ribuan kilometer selalu dimulai dari satu langkah

Sewaktu saya menulis kisah perjalanan backpack saya ke Eropa di sebuah website gagasmedia.com, ada pertanyaan atau pun komen dari teman-teman yang membaca tulisan saya, "Mbak, saya belum pernah backpack atau jalan-jalan ke luar Indonesia, takut ngga sih Mbak kalo jalan-jalan sendiri gitu?" Saya tertawa, karena duluuuuu sekali, saya tidak pernah membayangkan bisa menjelejah ribuan kilometer dari rumah saya. Saya yang waktu kecil ringkih selalu mabuk darat saat naik mobil atau bis, beberapa tahun kemudian bisa menjelajah ke beberapa tempat. Seperti kejadian yang masih baru, saya masih ingat, dulu setiap pergi naik mobil, begitu mobil distarter, saya langsung merebahkan diri di pangkuan ibu saya, karena takut pusing. Perjalanan backpack pertama saya dilakukan saat saya masih kuliah di bandung bersama teman-teman kuliah di Fakultas Hukum UNPAD ke Yogyakarta. Kami sepuluh perempuan selama ini pergi dengan orang tua mengikuti paket tur dan belum pernah jalan-jalan ala backpack dengan nekatnya memilih akan menggunakan kereta Bandung – Yogyakarta kelas ekonomi. Walhasil selama delapan jam di jalan kami menghabiskan waktu perang melawan kecoa-kecoa kecil dengan gulungan Koran, belum lagi di awal kami memasuki gerbong kereta yang kami naiki, sempat beradu mulut dengan bapak-bapak yang salah duduk di tempat kami tetapi tetap ngeyel duduk di tempat yang tidak sesuai dengan nomor kursi di tiketnya. Kami perempuan-perempuan manis, dengan sok-soknya ingin mencoba petualangan di kereta ekonomi Bandung- Yogyakarta. Walhasil, sepanjang 10 jam perjalanan, tangan kami yang dibekali gulungan koran sibuk menggebuki anak kecoak yang tanpa malu-malu datang bertubi-tubi membawa sanak keluarganya ingin berkenalan dengan kami. Tapi anehnya kok itu malah membuat kami tertawa-tawa dan tidak kesal. Dari pengalaman pertama ini lah, saya (dan teman-teman) belajar membuat perencanaan untuk acara jalan-jalan, menghitung budget dan membuat itinerary sendiri dengan sebelumnya mencari informasi selengkap-lengkapnya tentang tempat-tempat tujuan yang akan kita lihat. Jadi, perjalanan sejauh apa pun dimulai dari satu langkah kecil, mulailah dari sekarang!

Saturday, August 1, 2009

Indonesian Creative product -every end of June

To promote Indonesian product, every year during 4 days in JCC Jakarta, indonesian government organize an expo to introduce creative product from all regions in Indonesia (not only handicraft, but also software/ e life style This event is so effective since during those 4 days there are a huge transaction of the spot amounting 30s billion IDR (1 USD = 9,000 IDR) visit this site http://oceanebleue.multiply.com/photos/album/107/indonesia_creative_product_expo_ to see the others product's pictures

Nikah adat jawa kini tak sulit lagi, lihat contekannya di software lorobonyo

Saya ingat sekali, sekitar tahun 2000 saat kakak saya akan menikah, ada sedikit kehebohan di rumah dan keluarga besar ibu saya. Kebetulan kakak menikah dengan lelaki jawa juga,s ehingga diputuskan untuk menikah dengan adat Jawa. Sayangnya ternyata menikah adat Jawa itu, cukup sulit dan ribet, karena tidak setiap orang Jawa mengerti adat penikahan Jawa, apa saja prosesinya/ upacara ritualnya, dan bagaimana penyusunan panitia pelaksana untuk masing-masing prosesi tersebut, siapa yang berwenang menjadi PIC/ person in charge, misalnya siapa yang bertugas untuk membawa air siraman, dan lain-lain. Untuk keperluan tersebut, kakak harus "berkonsultasi" dengan seorang Pakde dari pihak Ibu yang memang pengalaman menikahkan anak-anaknya dengan adat Jawa. Untungnya saat itu Pakde masih sehat, sehingga bisa datang saat diundang rapat panitia pernikahan kakak. Zaman sudah berubah, sekarang kita tidak perlu seribet itu, pusing bertanya ke orang-orang tua, atau ahli di bidang adat Jawa. Rekan saya, konsultan IT, yang belajar dari pengalamannya mengadakan pernikahan adat Jawa tanpa bantuan wedding Organizer (bahkan tidak semua WO faseh, paham benar tentang prosesi pernikahan adat Jawa lho) beberapa tahun lalu, membuat software pernikahan adat ala jawa (solo). Software ini diberi nama LoroBlonyo. LoroBlonyo adalah patung sepasang pengantin jawa (lihat photo1), software ini sendiri benar-benar merupakan panduan lengkap tatacara dan upacara ritual pernikahan ala adat Solo/ jawa. Cara penggunaannya pun mudah cukup menginstal CD Rom ini ke PC kita, dan proses penginstalannya pun mudah, tidak menghabiskan waktu lebih dari 1 menit. Isi software ini antara lain : 1. panduan/ urutan prosesi pernikahan dilengkapi naskah pidato/ kata-kata yang harus diucapkan PIC pada suatu upacara ritual dalam bahasa Jawa dan terjemahannya dalam bahasa indonesia, PIC dalam setiap upacara ritual, alat/ kelengkapan dan pakaian serta photo 2. data base untuk penyusunan panitia 3. data base untuk nama dan alamat undangan (kita bisa mengontrol status undangan, sudah terkirim atau belum) Sebagai gambaran tentang pernikahan adat jawa, berikut adalah urutan-urutan upacara ritual dalam adat Jawa : 1. Doa niat kabul/ wilujengan Disampaikan oleh orang tua Calon Pengantin Wanita (CPW)/ wakil dari pihak CPW, dengan maksud, tujuan dan harapan agar niat dan rencana putrinya terkabul dengan baik. Pada umat Islam doa niat kabul diadakan dengan pengajian (mengundang ustad atau ibu-ibu pengajian) 2. Bucalan, bleketep, tuwuhan 3. Siraman 4. Midodaren/ nyantri peningset 5. Akad nikah 6. Upacara panggih temu a. balang-balangan sirih : kedua mempelai saling melempar 7 ikatan daun sirih dan jeruk yang diikat b. wiji dadi/ mecah endog : mempelai pria menginjak telur ayam dengan kaki kanan, lalu dibilas oleh mempelai wanita dengan menggunakan air setaman c. sindur binayang d. timbang e. tanem f. kacar - kucur / tampa kaya g. dahar klimah/ dahar kembul (mempelai pria dan wanita saling menyuapkan makanan dengan lauknya h. bubak kawah - rujak degan : diadakan bila mempelai wanita adalah putri pertama i. tumplak punjen : diadakan bila yang menikah putri ragil/ bungsu/ tunggal g titik pitik/ besan mertuwi : urutan terakhir ritual Panggih, orang tua mempelai pria diperkenankan menengok putra dan menantu barunya. 7. Resepsi pernikahan Nah manfaat dari Software LoroBlonyo ini, selain kita menjadi paham dalam waktu singkat dan mudahh tata cara pernikahan adat Jawa lengkap dengan susunan panitia, peralatan/ property masing-masing prosesi dan pakaian, kita juga mendata undangan serta dengan mengetahui masing-masing prosesi, kita bisa memilih prosesi mana yang bisa kita ikuti/ kita hilangkan, sesuai dengan budget. Harga Software ini Rp 60.000 (belum termasuk biaya kirim).